Breaking

Selasa, 30 Agustus 2016

Cara Memilih Daging Ayam Dengan Baik dan Benar

Siapa yang belum pernah makan daging ayam? Saya rasa semua pernah makan daging ayam yang kaya akan kandungan gizinya. Kandungan gizi yang sempurna tentu saja terdapat pada daging yang baik. Nah, terkadang kita dalam membeli daging ayam, khususnya di pasar tradisional atau warung-warung ragu akan kualitas daging ayam tersebut. Untuk membantu anda dalam memilih daging ayam yang sehat saya akan memberikan beberapa saran dan semoga dapat membantu, sebagai berikut:


Baca juga:

  1. Kandungan Gizi dan Manfaat Daging Ayam
  2. Makna Dibalik Gambar Ayam Jago Pada Mangkok Fenomenal

1.  Pilihlah daging ayam yang bersih, berbau khas daging / tidak berbau anyir atau amis, berwarna putih cream kemerahan, memiliki kekenyalan yang pas, dan apabila otot atau daging ditekan akan kembali ke posisi semula dengan cepat.

2.  Dapatkan atau belilah daging ayam dari distributor / supplier / penjual daging ayam terpercaya, memiliki sertifikasi baik Halal, NKV dan lain-lain serta produknya rutin diuji secara berkala minimal di laboratorium KESMAVET (Kesehatan Masyarakat Veteriner) dari Dinas Perternakan, agar Anda dapat memperoleh daging ayam yang aman, sehat, higienis, Halal, dan berkualitas, sehingga Anda tidak perlu membuang waktu untuk memilih ayam yang berkualitas dan melakukan investigasi satu per satu.

Jangan memilih daging ayan dengan kriteria di bawah ini:

1.  Hindari daging ayam yang berwarna putih cerah karena kemungkinan besar telah mengandung formalin, hindari juga daging ayam yang berwarna kuning kehijauan karena kemungkinan besar daging ayam tersebut merupakan daging ayam tiren, busuk atau sedang dalam proses pembusukan.

2.  Ayam tiren (maTI kemaREN) adalah ayam yang SEBELUM DIPOTONG SUDAH DALAM KEADAAN MATI, biasanya dikarenakan ayam tersebut sakit dan mati kemudian dipotong, cermati ayam yang hendak Anda beli, paling mudah mengenali ayam tiren dengan cara melihat di bagian bawah sayap ayam, apabila terdapat gumpalan darah hal itu merupakan pengaruh dari tidak sempurnanya darah yang keluar dari ayam, karena ayam tersebut telah mati sebelum dipotong, warna daging kebiruan atau kuning kehijauan karena sedang dalam proses pembusukan, kontur otot dada dan paha lembek tidak memiliki kekenyalan dan apabila ditekan otot tidak akan kembali ke posisi semula.

3.  Daging ayam yang berformalin atau telah dicampur boraks biasanya tidak dihinggapi lalat, berwarna putih mengkilat, memiliki kontur yang sangat kenyal melebihi kekenyalan daging pada umumnya, permukaan kulit yang tegang, serta mengeluarkan bau dan aroma yang khas dari formalin atau boraks tersebut.

4.  Untuk mengetahui daging ayam yang mengandung zat berbahaya, gosoklah bagian kulit ayam dengan jari Anda, apabila dirasakan kesat berpasir seperti bertepung, bisa jadi ayam tersebut mengandung zat berbahaya karena residu tersebut timbul akibat dari campuran zat berbahaya yang tidak dicuci dengan baik.

5.  Ayam suntik adalah ayam potong yang disuntik air biasanya di bagian dada, paha dan punggung ayam, untuk membuat ayam yang kecil menjadi besar dan mengkilap. Metode suntik ayam ini digunakan pedagang “nakal” untuk menipu berat daging ayam. Biasanya air yang digunakan tidak hiegenis yang menyebabkan berkembangnya bakteri / mikro organisme, hal ini tentunya dapat membahayakan kesehatan, karena bakteri / mikro organisme dari air yang disuntikkan tidak dapat seluruhnya mati atau hilang.

6.   Ciri-ciri ayam potong yang sudah disuntik air dapat terlihat pada kulit ayam yang mengkilap dan tidak kesat, ayam terlihat basah seolah habis dicuci, apabila diangkat mengeluarkan tetesan air yang tidak wajar, berat ayam tidak sesuai dengan bentuk fisiknya, dan saat dimasak akan menyusut serta mengeluarkan banyak air.

Sekian, semoga membantu dan memberi manfaat. Salam hobi ayam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox