Breaking

Kamis, 25 Agustus 2016

Membudidayakan Ayam Bekisar Yang Menguntungkan

wikipedia.org
Permintaan ayam Bekisar di masa mendatang diduga akan semakin meningkat yang akan diiringi meningkatnya eksploitasi terhadap ayam hutan. Keadaan ini dan juga perusakan hutan yang merupakan habitat ayam hutan yang sangat cepat berpotensi menyebabkan punahnya ayam hutan, oleh karena itu upaya pelestarian perlu untuk dilakukan. Contoh saja ayam bekisar hasil silangan ayam hutan hijau dengan ayam kampung. Beternak ayam Bekisar merupakan bukti nyata dalam melestarikan ayam hutan yang semakin lama semakin langka. Dari segi bisnis bagi para penghobi ayam kesayangan ini sangatlah menguntungkan, dari anakan ayam bekisar tetasan umur dua s.d tiga minggu sudah dihargai dengan 100 ribu s.d 500rb, umur empat minggu s.d tiga bulan sudah dihargai dengan 250 ribu s.d 1 jt, umur 4 bulan s.d 6 bulan  sudah dihargai dengan 400 ribu s.d 2jt dan anakan juara dihargai dengan nilai yang tak terbatas tergantung kualitas indukan.

Baca juga: Bau Ayam Hidup Secara Otomatis Menolak Nyamuk Pembawa Malaria

Oke, sebelum kita memulai peluang usaha yang menguntungkan ini alangkah baiknya kita pahami terlebih dahulu ayam hutan, khususnya ayam hutan hijau beserta cara menernaknya.
Ayam Hutan Hijau
Ayam hutan hijau adalah salah satu unggas pesisir dan lembah-lembah yang hidup bergerombol di tepian hutan. Pada siang hari, ayam hutan hijau  biasa berkeliaran di rerumputan yang berbatu-batu, bersemak atau pepohonan perdu dan sering berkeliaran di dekat perkampungan terutama di persawahan atau ladang, di antara rumpun-rumpun bambu serta di antara semak-semak belukar. Dimalam hari ayam hutan tidur sambil bertengger di atas dahan pepohonan. 

Proses menternakkan ayam hutan hijau bukan suatu hal yang mudah seperti menternakan ayam kampung pada umumnya karena sesuai dengan namanya maka ayam hutan hijau memiliki naluri liar. Naluri ini yang mudah muncul saat terkontaminasi oleh kejadian tiba - tiba dalam lingkunganya, misalnya: ada gerakan, ada orang yang asing bagi ayam masuk ke daerah kandang, ada warna yang tak terbiasa,ada suara tiba – tiba dan lain sebagainya. Semua itu dapat membuat ayam hutan hijau ketakutan dan mau melarikan diri.

Kesimpulan dari tulisan diatas berarti hanya ayam hutan hijau jinak serta bermental baik saja yang dapat kita ternakkan. Ayam hutan hijau hasil tangkapan hutan sangat sulit untuk diternak karena akan sangat liar kecuali sudah melalui penjinakan terlebih dahulu dalam beberapa waktu. Dapat juga ayam ini kita tangkarkan dengan kandang besar yang menyerupai habitat aslinya di hutan. Karena sifat alami itulah maka di perlukan suatu keahlian atau teknik dalam proses pengawinannya.

Keahlian atau teknik dalam proses pengawinan ayam hutan hijau, dapat kita ciptakan dengan memahami karakteristik ayam hutan hijau yang kita miliki. Yang terpenting dalam memahami karakteristik tersebut kita ingat cara waktu kita memberi pakan dan merawatnya setiap hari. Dimana ayam terlihat santai,mau bunyi, bahkan berani terhadap kita berarti kita sudah faham sifat si ayam. Seperti makhluk hidup yang lainya juga, ayam hutan hijau antara  sifat yang satu berbeda dengan yang lainya meskipun dari satu tetasan dan satu induk. Gen atau trah dari induknya akan tetap terbawa tapi sifat serta karakteristiknya akan sangat tergantung dari pola perawatanya.

Ayam Hutan Hijau + Ayam Kampung = Ayam Bekisar


1.    Sistem Perkawinan
Ayam hutan hijau dikawin silangkan dengan ayam kampung hasilnya  adalah ayam Bekisar. Namun sekarang banyak percobaan persilangan antara ayam hutan hijau jantan dan betina dari jenis-jenis ayam yang berbeda sehingga dihasilkan ayam Bekisar yang unik. Ada dua cara yang dapat dilakukan, yakni secara tradisional dan secara inseminasi buatan (IB). Kedua cara mengawinkan ayam hutan jantan dan ayam betina kampung tersebut didasarkan pada perlakuan sebelum terjadinya proses perkawinan.

Pengawinan system IB sangat sulit dilakukan karena kecuali kloaka dan alat kelamin ayam hutan hijau sangat kecil dibanding ayam lainnya maka system inseminasi buatan dapat membuat ayam hutan hijau terluka pada alat kelaminya.  Ayam bahkan akan menjadi stress serta hanya ayam hutan hijau super jinak saja yang dapat di IB, jadi IB hanya dilakukan pada lembaga ˗ lembaga riset saja. Masyarakat umum biasanya masih kesulitan. Pada umumnya yang sering di lakukan para penangkar adalah system duduk atau ayam betina di pegang kemudian ayam hutan hijau jantan akan mengawininya.  Dengan cara inipun kita masih agak kesulitan karena hanya ayam hutan hijau tertentu saja yang memiliki mental bagus, berani pada manusia serta sudah berumur dewasa.

Cara paling efektif untuk penjodohan dengan cara mendesain kandang penjodohan. Caranya dengan membuat sankar atau kandang yang terbagi dua atau diberi sekat.  Ditengah ˗ tengah kandang dilengkapi dengan pintu yang mudah ditarik sehingga apabila ayam hutan hijau sudah terlihat birahi kita buka pintu sekat dan selanjutnya setelah perkawinan berlangsung. Setelah kawin kemudian ayam betina segera di pisahkan lagi. Proses ini dapat diulang tiap 2 hari sekali selama ayam bertelur untuk mendapatkan fertilitas tinggi pada telur ( telur yang dibuahi ).

Kandang dapat dibuat ukuran panjang 120 cm, tinggi 80 cm, lebar 60 cm dari panjang tersebut dapat dibagi 2 yaitu 60 cm untuk pejantan, dan 60 cm untuk betina. Model kandang bebas sesuai lokasi dan keinginan. Kandang yang terlalu lebar juga kurang bagus,  terlau sempit juga mengakibatkan bulu ayam hutan hijau rusak

Baca juga: 
30 Gambar Ayam Hias Dari Berbagai Negara
Ayam Brahma Dengan Ukuran Jumbo Berharga Fantastis

2.    Pemilihan Induk
Perkawinan ayam Bekisar jantan dengan ayam kampung betina menghasilkan keturunan yang memiliki ciri-ciri mirip dengan ayam kampung dan suara kokoknya akan berakhiran dengan “kuk” sehingga ayam ini disebut ayam Bekikuk. Ayam hutan jantan juga dapat dikawinkan dengan ayam kate betina, akan tetapi ayam Bekisar yang dihasilkan suaranya tidak sebaik ayam Bekisar hasil persilangan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung biasa.

Pemilihan calon induk (ayam hutan jantan dan betina ayam kampung) dipandang sebagai tahap awal yang penting sebelum melakukan persilangan, agar dapat menghasilkan ayam Bekisar yang bermutu. Oleh karena tujuan persilangan adalah untuk memperoleh ayam Bekisar dengan suara yang merdu, berpenampilan baik dan warna bulu yang indah, maka seleksi calon induk biasanya didasarkan kepada beberapa kriteria tersebut.  Ayam hutan jantan yang dipilih sangat lebih baik jika telah jinak sehingga memudahkan dalam penanganan. Telah dewasa (berumur satu sampai tiga tahun) dan pemberani.  Hendaknya ayam ini memiliki suara yang bagus (kokok yang keras, bersih dan melengking panjang), rajin berkokok, bertubuh besar dan sehat, jengger tebal, lebar dan tegak, bergerigi dan berwarna merah.

Induk betina ayam kampung juga menentukan mutu Bekisar yang akan dihasilkan. Seleksi pada ayam betina kampung dapat dilakukan dengan memperhatikan bentuk fisik (besarnya tidak melebihi ayam hutan jantan), berbulu tebal, koteknya keras dan panjang (diharapkan perpaduan dengan kokok ayam hutan jantan akan menghasilkan Bekisar bersuara bagus pula).

Untuk sifat kualitatif karena pada umumnya diatur oleh beberapa gen maka lebih mudah untuk dipilih sehingga dapat menghasilkan sifat tertentu yang diinginkan itu muncul pada Bekisar. Sifat kualitatif yang dapat dipilih untuk lebih meningkatkan penampilan Bekisar antara lain bentuk jengger, warna bulu, warna kulit, shank berbulu. Perilaku pewarisan sifat-sifat tersebut telah diketahui. Bentuk jengger ros dan pea dominan terhadap jengger tunggal sehingga bila ingin membentuk Bekisar dengan jengger tunggal dipilih induk dengan jengger tunggal karena ayam hutan jantan sudah memiliki sifat jengger tunggal. Sifat warna bulu putih dominan terhadap bulu berwarna sedangkan bulu berwarna dominan terhadap putih resesif dan bulu hitam dominan terhadap bulu merah. Sifat shank berbulu dominan terhadap shank tidak berbulu.

3.    Membangkitkan Libido Ayam Hutan Hijau

Nafsu berahi ayam hutan akan berkembang secara alami bersamaan dengan bertambahnya umur ayam hutan itu sendiri. Akan tetapi ayam hutan yang terkurung dengan gerakan terbatas, susunan pakan yang ditentukan manusia, dan kondisi kesehatan yang kadang kadang tidak stabil akan mengakibatkan ayam hutan terganggu perkembangan libidonya. Latihan peningkatan libido dapat dilakukan sejak ayam hutan umur kurang lebih 6 bulan. Cara membangkitkan libido ayam hutan dapat dilakukan dengan cara:

a. Pegang ayam kampung betina pada pahanya dan dekatkan pada sangkar ayam hutan jantan. Kalau ayam hutan jantan tidak takut, gerakkan ayam kampung ke kanan dan ke kiri dan sekali-kali ekornya dikibas-kibaskan. ayam hutan akan mencoba melawan atau mematuk. Lakukan cara ini secara teratur maka ayam hutan akan berani dengan ayam kampung betina

b. Kalau sudah tampak berani dengan ayam kampung, coba masukkan kepala ayam kampung ke sangkar ayam hutan, biarkan ayam hutan mematuk-matuk 1-2 kali kemudian tarik kembali ayam kampung dari kandang. 

c. Periode berikutnya pegang paha ayam kampung betina dan masukan ayam kampung betina tersebut ke kandang dengan posisi kepala didepan. Jika ayam hutan tidak mematuki dan berusaha menaiki punggung ayam kampung untuk mengawininya, maka biarkan saja. Ketika tampak tanda-tanda mau ejakulasi tarik kembali ayam kampung keluar. Lakukan cara ini secara teratur tetapi jangan sampai sperma keluar premature karena ayam hutan masih terlalu muda.

d. Ayam hutan yang masih takut dapat dilatih dengan ayam kampung yang masih kecil. Jika ayam hutan masih takut juga, maka latihan bisa menggunakan ayam bekisar betina atau ayam hutan betina. Biasanya ayam hutan senang dengan ayam bekisar betina atau ayam hutan betina karena motif dan warna bulunya hampir sama. Lakukan latihan ini secara teratur jika ayam hutan sudah memperlihatkan kemajuan maka betina dapat diganti dengan ayam kampung biasa.

Selain latihan untuk meningkatkan libido, ayam hutan juga perlu pakan yang cukup dari segi kualitas maupun kuantitas. Pakan pokok ayam hutan adalah jagung, kacang hijau, beras merah, jangkrik dan ulat hongkong atau ulat kandang. Ayam hutan yang tidak diambil semennya memerlukan pakan dengan protein 15-17% sedangkan ayam yang diambil semennya secara teratur perlu pakan dengan kadar protein 30-40%.

Untuk membuat pakan dengan kandungan Protein 30-40% berikut resepnya:

Resep 1
Bahan:
1.    Telur ayam/itik 1 butir
2.    Cerelac kacang hijau 2 sdm
3.    Cerelac beras merah 1sdm
4.    Madu 1 sdm
5.    Super power/toptonic 3 kapsu
Cara pembuatan:
1.    Telur dipecah dan dikocok, kemudian dipanaskan sampai setengah matang
2.    Tambahkan semua bahan kecuali kapsul
3.    Dinginkan, kemudian tambah kapsul dan aduk sampai rata. Resep ini untuk 3-5 ekor ayam hutan.

Resep 2
Bahan:
1.    Telur 2 butir
2.    Tepung kacang hijau 2 sdm
3.    Madu 1 sdm
4.    Konsentrat layer 1 sdm
5.    Kroto 3 sdm
Cara membuat:
1.     Telur diambil kuningnya saja
2.    Tepung kacang hijau dan konsentrat dicampur dan disedu dengan air hangat sampai kental
3.    Tambah madu dan kroto, aduk lagi sampai rata. Cukup untuk 3-5 ekor ayam.

Resep 3

Bahan:
1.    Tepung ikan 1 sdm
2.    Tepung terigu 2 sdm
3.    Pakan ayam jadi 2 sdm
4.    Susu kental manis1sdm
5.    Konsentrat layer 1 sdm
Cara membuat:
1.    Semua bahan dicampur hingga rata, diberi air secukupnya, dan dipanaskan hingga menjadi bubur kental
2.    Cukup untuk 3-5 ekor ayam

Resep 4
Bahan:
1.    Tepung daging bekicot 2 sdm
2.    Pakan ayam jadi 4 sdm
3.    Susu bubuk 2 sdm
4.    Cerelac beras merah 2 sdm
Cara membuat:
Semua bahan dicampur rata dan disedu dengan air panas hingga jadi bubur kental, cukup untuk 3-5 ekor ayam hutan.

Resep 5

Bahan:
1.    Tepung Rese 1 sdm
2.    Pakan ayam 4 sdm
3.    Tepung bulu 1 sdm
4.    Susu bubuk 1 sdt

Cara membuat:
1.    Semua bahan dicampur dan diseduh dengan air panas hingga jadi bubur kental, cukup untuk 3-5 ekor ayam hutan.
2.    Penyajian bubur harus hais saat itu juga, dan pada siang harinya diberi pakanseperti biasanya. Bila ayam hutan tidak mau memakan bubur maka ada beberapa cara untuk melatihnya yaitu:

Cara pertama:
1.    Ayam dipuasakan pada siang dan sore sehari sebelum diberi bubur
2.    Esok harinya campur 1/4 bubur dengan 3/4 pakannya
3.    Selanjutnya tingkatkan persentase bubur hingga ayam terbiasa mengonsumsi bubur untuk sarapan pagi.

Cara kedua:
1.    Campur 1/4 bubur dengan 3/4  pakan kesukaannya selama 3 hari berturut-turut.
2.    Hari selanjutnya tingkatkan persentase bubur hingga ayam terbiasa mengonsumsi bubur untuk sarapan pagi.

Cara ketiga:
1.    Ayam dipuasakan sehari penuh, tetapi air minum selalu tersedia
2.    Esok paginya beri 1/2 sendok bubur dan 1 sendok pakan kesenangannya
3.    Sore hari beri 1 sendok pakan kesukaannya
4.    Esok pagi beri sarapan bubur 100%

Sekian artikel tentang Membudidayakan Ayam Bekisar Yang Menguntungkan, semoga memberi manfaat. Salam penghobi ayam hias, sukses selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox