Breaking

Rabu, 06 September 2017

Ramuan Obat Herbal Alami Untuk Ayam Diare


Semakin bertambahnya dampak negatif pemakaian obat kimia pada ayam membuat masyarakat kini mulai beralih pada penggunaan obat herbal/alami  untuk mencegah atau mengobati penyakit ayam. Penggunaan herbal tradisional untuk keperluaan pencegahan atau penyembuhan penyakit, sudah terdengar begitu familiar. Saat ini semakin banyak digunakan bahkan perguruan tinggi mulai banyak melakukan penelitian penggunaan herbal untuk di aplikasikan pada ayam dan ternak lainnya. Hasilnya pun, beragam namun kebanyakan menunjukan bahwa pemberian herbal mampu meningkatkan performa ayam. Salah satu penyakit yang dapat dicegah atau diobati obat herbal adalah diare pada ayam aduan.

Diare pada unggas khususnya ayam aduan dapat dilihat dari berak ayam. Berak ini tidak berwarna coklat seperti biasanya pada ayam sehat. Berak yang dikeluarkan ayam diare berstruktur encer dengan tambahan warna putih seperti kapur atau hijau. Diare ini terjadi karena ada infeksi pada sistem pencernaan yang bisa diakibatkan oleh bakteri atau cacing.

Bakteri Salmonella pullorum atau sejenisnya dan cacing Ascaridia Galli menyebabkan peradangan atau infeksi pada sistem pencernaan ayam terutama usus yang berfungsi menyerap sari-sari makanan. Peradangan ini menyebabkan diare pada ayam yang berujung pada menurunnya bobot ayam.  Untuk mengobati penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri atau cacing ini dibutuhkan antibiotik.
Berikut ini akan di uraikan beberapa obat herbal yang dapat digunakan untuk ayam, terutama untuk mengobati sakit diare pada ayam. Berikut ini adalah pemaparan mengenai beberapa  antibiotik alami:

1.    Menggunakan Bawang Putih

Kandungan dalam bawang putih meliputi:

1. Allicin (thiopropen sulfinic acid allyl ester) yaitu senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah serta bersifat antibakteri.

2. Akordinin yang memberi bau yang tidak sedap pada bawang putih, tetapi senyawa ini berkhasiat sebagai antiseptik.

3. Alliil (propenyl alanina) yang memberi bau khas pada bawang putih dan juga berfungsi sebagai antiseptik dan anti oksidan.

4. Saponin yang dapat menyebabkan sel-sel cacing menjadi terhidrolisis,dan bersifat antibakteri.

5. Diallyl sulfida dan prophyl allyl sulfida yang bersifat trombolik dan penghancur gumpalan darah. Senyawa ini juga diduga bersifat antelmintika.

6. Methilalil trisulfida yang dapat mencegah terjadinya perlengketan sel darah merah
Berdasarkan kandungan yang berada dalam bawang putih, baik sebagai anti bakteri, antiseptik terhadap luka khususnya peradangan pada usus sangat cocok diberikan pada ayam yang mengalami diare sebagai antibiotik alami.

Mekanisme antiparasit bawang putih pada ayam yang diare karena cacing diawali oleh allicin yang dapat menembus dinding sel cacing yang tersusun dari fosfolipid. Setelah menembus dinding sel, gugus thiol, dalam hal ini diallyl sulfida, bereaksi dengan enzim-enzim yang mengandung sulfuhydril yang menyusun membran sel yang menyebabkan struktur dinding sel cacing akan rusak dan lisis.
Sama halnya pada ayam yang diare karena bakteri, allicin pada bawang putih bekerja dengan cara menghancurkan kelompok Sulfhidril dan disulfida yang terikat pada protein dan merupakan enzim penting untuk metabolisme sel bakteri serta merupakan gugus yang penting untuk proliferasi bakteri atau sebagai stimulator spesifik untuk multiplikasi sel bakteri. Dengan adanya allicin inilah maka pertumbuhan bakteri dapat dihambat dan proses selanjutnya mengakibatkan terjadinya kematian bakteri Salmonella pullorum atau sejenisnya.  Saponin yang terkandung pada bawang putih juga bersifat antibakteri dengan meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri sehingga dapat mengubah struktur dan fungsi membran, menyebabkan denaturasi protein membran sehingga membran sel bakteri akan rusak dan lisis.

Pemberian bawang putih pada ayam aduan yang diare dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Pemberian potongan bawang putih pada ayam secara manual. Bawang putih dikupas dari kulitnya kemudian dipotong kecil-kecil, selanjutnya disuapkan pada ayam yang diare.

 2. Membuat serbuk bawang putih yang selanjutnya dijadikan tambahan komposisi ransum ayam. Serbuk bawang putih diperoleh melalui beberapa proses, mula-mula dilakukan pengupasan kulit luar lalu diris-iris tipis. Irisan bawang putih dijemur yang sebelumnya telah dilapisi plastik hitam tipis untuk kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Kunyit dan bawang putih yang telah kering, lalu digiling untuk dibuat serbuk dengan mesin grinder. Kemudian dilakukan pengayakan, untuk memisahkan bahan padatan dan hanya yang berukuran kecil yang akan lolos. Serbuk ini kemudian ditambahkan pada komposisi ransum ayam aduan.
2.    Menggunakan Beberapa Campuran Bumbu

1. KUNIR/ KUNYIT. Kunyit (Curcuma domestica) Curcumin senyawa utama pada kunyit  berkhasiat untuk beragam penyakit, misalnya mengobati gangguan saluran pencernaan, antiradang, antibakteri, antikanker, penurun kadar kolesterol, membersihkan lemak pada saluran pembuluh darah.

2. Jahe. Mengandung aroma, rasa hangat, zingerol, solakol berfungsi mendorong kerja kelenjar enkitrin, menghangatkan dan meningkatkan stamina.

3. Kencur. Mengandung minyak atsiri berfungsi membuat rasa hangat, anti batuk, penambah nafsu makan, pereda radang tenggorokan.
Yaitu dengan cara memberikan perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Air perasan ini dicampurkan pada air minum, usahakan menggunakan air hangat biar lebih segar saat diminum. Sedangkan ampasnya  dicampur pada pakan.

3.    Menggunakan Beras Ketan dan Kunyit

Untuk menyembuhkan sakit diare pada ayam bangkok bisa memanfaatkan beras ketan dan juga kunyit. Caranya siapkan beras ketan secukupnya dan satu ruas kunyit kemudian beras ketan di goreng tanpa minyak sayur dan bakar kunyit sampai sedikit hangus, bahan  tersebut di tumbuk sampai halus lalu ramuan tersebut di minumkan ke ayam menggunakan air hangat, setengah sendok teh bubuk alami beras ketan dan kunyit cukup untuk ayam.  Berikan 2 kali sehari pada pagi dan sore. Baca selengkapnya pada artikel

4.    Menggunakan Tanaman Jengger Ayam
Obat diare alami lainnya bernama tanaman jengger ayam, tanaman ini juga bisa menjadi obat  alami dan efektif dalam mengobati penyakit diare pada ayam aduan. Caranya siapkan tanaman jengger ayam secukupnya lalu cuci tanaman jengger ayam sampai benar-benar bersih dan di rebus dengan air sebanyak 1 gelas, biarkan sampai airnya menjadi setengah gelas saja, lalu saring dan minumkan ramuan tersebut sebanyak dua kali dalam sehari. 

5.    Menggunakan Akar Jeruk Nipis

Ambil  akar jeruk nipis untuk di olah menjadi ramuan herbal yang bisa menyembuhkan penyakit.  Akar jeruk nipis cukup ampuh mengobati penyakit tersebut. Caranya anda ambil akar jeruk nipis secukupnya kemudian cuci terlebih dulu sebelum di olah. Akar jeruk nipis yang sudah bersih bisa langsung di rebus dengan air bersih sebanyak 2 gelas dan biarkan sampai airnya mendidih dan menjadi satu gelas, minumkan ramuan tersebut pada ayam  saat sudah hangat sebanyak satu kali di sore hari. 

6.    Menggunakan  Akar Bayam Duri

Pertama-tama siapkan akar bayam duri dan gula enau, kemudian cuci bersih akar bayam duri.  Setelah itu  rebus akar bayam duri dan tambahkan gula enau, rebus bahan tersebut sampai mendidih kemudian  diangkat saat airnya tersisa setengahnya, minumkan ramuan tersebut sebelum ayam aduan makan dan jangan lupa untuk meminumkan ramuan tersebut secara rutin sampai diare ayam  benar-benar sembuh

Dan sebaiknya ayam yang terkena diare tersebut di pisahkan dari ayam yang lain dengan mengurungnya ditempat yang hangat dan nyaman. Jangan lupa juga membersihkan kandang ayam. Sering terjadi  penyakit diare ini memang biasa terjadi saat perubahan musim. Semua bagian kandang sebaiknya ditaburi dengan gamping. Peralatan kandang dicuci dan dikeringkan setiap hari. Kotoran ayam dibersihkan setiap hari. Jangan biarkan binatang liar seperti tikus, kucing ataupun burung masuk ke areal peternakan. Sekian, semoga bermanfaat. Salam penghobi ayam laga.

1 komentar:

Adbox