gambaru.me |
Di Indonesia, ayam kapas mungkin belum begitu populer sebagai ayam hias lainnya, seperti halnya ayam ketawa atau pelung. Tentu ini menjadi peluang usaha yang bagus untuk ke depannya, karena semakin lama ayam kapas ini banyak yang minat. Sesuai dengan namanya, ayam kapas memiliki bulu putih lembut menyerupai kapas. Bulu putih itu tumbuh dari ujung pangkal kaki hingga kepala dengan jambulnya yang mirip bunga mawar. Pokoknya cantik serba unik. Bulu ayam kapas tidak melekat satu dengan lainnya, sehingga terlihat lembut seperti kapas atau sutra, sangat nyaman jika di elus-elus, sebagai obat galau atau stress pun bisa.
Warna bulu ayam kapas yang paling populer adalah putih. Tapi ada juga ayam kapas yang bulunya berwarna coklat kemerahan, abu-abu, dan hitam. Variasi warna bulu ini diperoleh dari hasil silangan ayam kapas dengan jenis ayam lainnya, tentu hal ini semakin menambah daya tarik ayam tersebut.
Keunikan ayam kapas juga bisa ditemui di cakarnya yang berjumlah lima buah, berbeda dengan ayam biasa yang berjumlah empat buah.
Karena keunikan yang dimilikinya, ayam kapas ini menjadi menarik untuk dipelihara sebagai ayam hias dan pada akhirnya di Indonesia banyak yang mencoba membudidayakan. Dan perlu kamu tahu bahwa sudah banyak yang sukses membudidayakan ayam kapas ini. Oke, langsung saja di simak beberapa peternak yang telah sukses berbudidaya ayam kapas ini dengan hasil puluhan juta perbulannya. Mari kita belajar dari peternak yang dimaksud.
Baca juga:
30 Jenis Ayam Hias Yang Menarik Untuk Dipelihara
Ayam Hutan Merah Sebagai Cikal Bakal Ayam Peliharaan
Karena keunikan yang dimilikinya, ayam kapas ini menjadi menarik untuk dipelihara sebagai ayam hias dan pada akhirnya di Indonesia banyak yang mencoba membudidayakan. Dan perlu kamu tahu bahwa sudah banyak yang sukses membudidayakan ayam kapas ini. Oke, langsung saja di simak beberapa peternak yang telah sukses berbudidaya ayam kapas ini dengan hasil puluhan juta perbulannya. Mari kita belajar dari peternak yang dimaksud.
Baca juga:
30 Jenis Ayam Hias Yang Menarik Untuk Dipelihara
Ayam Hutan Merah Sebagai Cikal Bakal Ayam Peliharaan
1. Belajar dari Nunung Setyawan
Menjual Telur Lebih Efektif
“Tidak hanya anakan dan indukan yang saya sediakan. Di farm, saya juga menjual telur Ayam Kapas di mana telur-telur ini saya jamin merupakan telur di hari pertama atau telur fertile. Untuk telur, biasanya banyak dipesan oleh konsumen dari luar Jawa di mana di sana akan ditetaskan sendiri menggunakan mesin penetas,” ujar peternak asal Yogyakarta ini.
Menurutnya, penjualan telur juga untuk meminimalkan kasus banyaknya kematian, karena biasanya sering terjadi kematian pada anakan Ayam Kapas selama proses pengiriman ke luar pulau . Selain itu, tentu saja untuk menjangkau semua permintaan pasar yang ada. Untuk itu, Nunung selalu menjaga mutu telur yang dia kirim ke luar pulau dan tentu saja menjamin telur itu tidak kopyor atau rusak dan pecah.
Saat ini, yang paling mudah dan aman yaitu pengiriman telur Ayam Kapas dibandingkan anakannya untuk pengiriman luar pulau. Untuk lama ekspedisi, dia meyakinkan hanya membutuhkan waktu sehari. Untuk tempat-tempat terpencil, dia juga bisa memenuhi permintaan konsumen.
Selain itu, pengiriman anakan ayam tentu saja lebih mahal. Karena, harus melewati proses karantina terlebih dulu di bandara,” ujar pria, yang membangun farm-nya di Donoharjo, Sleman, Yogyakarta ini.
Tips Penetasan
“Semenjak permintaan semakin banyak, saya mulai menggunakan mesin penetas untuk membantu mempercepat produksi Ayam Kapas. Telur-telur yang kami tetaskan atau pun kami kirim merupakan telur dari indukan-indukan terbaik yang bebas dari penyakit,” ungkap pedagang sekaligus peternak ayam hias ini.
Dibandingkan ayam-ayam hias lain, menurut Nunung, Ayam Kapas memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya, mudah dipelihara, cepat beradaptasi dengan lingkungan, dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu, serta modalnya bisa disesuaikan dengan kantong. Produktivitas ayam dalam bertelur pun bisa ditingkatkan dengan menggunakan mesin penetas. Sehingga, panen bisa lebih maksimal dan keuntungan lebih banyak tentunya.
Tips Budidaya
“Dalam beternak ayam kapas, saya menggunakan sistem umbaran atau koloni. Satu jantan bisa diberi tiga betina atau bahkan lima betina. Agar terhindar dari penyakit, biasanya saya menjaga betul kebersihan kandang dan selalu memberikan pakan, serta nutrisi. Uniknya, Ayam Kapas jika dalam kondisi baik, bisa bertelur setiap hari dan rata-rata jumlah telur yang bisa dihasilkan seekor Ayam Kapas betina (jika dijumlahkan) dalam satu tahun sebanyak 170 butir,” tambahnya.
Pemasaran
Dalam pemasarannya, Nunung mengaku tidak mengalami banyak kesulitan serius. Selain farm yang kemudian dia ubah sebagai showroom dan tempat jual beli offline yang melayani pembeli dari Yogyakarta dan sekitarnya, dia juga memiliki market online yang mampu menjangkau konsumen dari luar pulau di Indonesia.
“Hampir berimbang antara penjualan melalui media online maupun offline. Semua perlu dan melengkapi satu sam lain. Melalui online, saya bisa menembus hingga Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Untuk servis online, saya menggunakan ekspedisi pesawat terbang untuk pengiriman ke luar pulau,” ujarnya.
Tips Pencegahan Penyakit
Sebagai salah satu bagian dari unggas, Ayam Kapas pun tidak lepas dari aratan atau penyakit yang tiba-tiba datang dan tidak bisa diprediksi. Hambatan ini memang kerap terjadi, namun Nunung sudah menyiapkan langkah-langkah khusus untuk menanggulanginya.
Hal pertama yang dia lakukan yaitu pencegahan. Pencegahan ini, bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang berkualitas.
“Ayam Kapas di farm saya, sebisa mungkin tidak dibaurkan dengan ayam-ayam yang lain, seperti Ayam Kampung maupun ayam pedaging. Hal ini, tentu saja bisa menghambat laju penularan penyakit. Pakan serta nutrisi ayam juga merupakan hal terpenting untuk mencegah Ayam Kapas terkena penyakit, selain juga bisa membuat ayam mampu berproduksi secara maksimal,” jelasnya.
Menurut Nunung, perlakuan ayam pun berbeda-beda, tergantung dari umur Ayam Kapas tersebut. Contoh, pada umur 1–3 bulan, biasanya Nunung masih menempatkan anakan dalam kotak tertutup dan diberi bohlam sebagai penghangat.
Pakan
“Pakan yang diberikan biasanya pur ayam lengkap yang sudah mengandung protein dan karbohidrat. Nah, setelah tiga bulan lebih, anakan ayam siap dipindah ke kandang umbaran,” tambahnya.
Untuk harga, sangat tergantung dari jenis dan usia Ayam Kapas. Saat ini, selain Ayam Kapas putih, Nunung juga mengembangkan Ayam Kapas hitam dan gold atau cokelat, serta Ayam Kapas blasteran.
Harga Jual
“Harga anakan Ayam Kapas umur 1 bulan yakni Rp 75.000,-, umur 2 bulan Rp 95.000, dan umur 3 bulan Rp130.000. Sementara harga indukan yang siap produksi sebesar Rp270.000,-. Sedangkan harga Ayam Kapas hitam dan gold lebih tinggi, karena stoknya juga terbatas,” tuturnya. Dalam sebulan, Nunung mengaku bisa menjual lebih dari 30 ayam kapas. Omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp 15 juta per bulan.
2. Belajar Dari Jaja Asal Bogor, Jawa Barat
Pembudidaya ayam kapas yang telah sukses lainnya adalah Jaja asal Jawa Barat. Ia beternak ayam kapas sejak tahun 2000 di lahan 1.000 meter persegi. Di lahan itu, Nunung membudidayakan puluhan ekor ayam kapas.
Ia mengatakan, cepatnya perkembangan budidaya ayam kapas miliknya, lantaran unggas ini merupakan tipe petelur yang aktif bereproduksi. “Selain sebagai hewan hias, ayam kapas juga bisa dibudidayakan sebagai ayam petelur,” kata Jaja.
Menurut Jaja, setiap satu pekan, ayam kapas bisa bertelur hingga 20 butir. Jika dihitung, dalam satu bulan, ayam kapas bisa bertelur hingga 80 butir. Namun, menurut Jaja, dari seluruh hasil panen, sebesar 80% atau 32 butir telur yang berpotensi menetas dengan sempurna.
Harga Jual
Biasanya, Jaja menjual ayam kapas yang sudah berumur tiga bulan dengan harga sekitar Rp 500.000 per ekor. Sementara anakan ayam kapas di bawah tiga bulan, dibanderol sebesar Rp 50.000-Rp 400.000 per ekor.
Dalam sepekan, Jaja mengaku bisa menjual 30 ekor anakan ayam kapas. Jika sedang banyak pesanan, Jaja mengklaim bisa meraup omzet penjualan ayam kapas sebesar Rp 10 juta per bulan dengan laba bersih 50%.
Tips Penetasan
Jaja Sumarja, pembudidaya ayam kapas asal Bogor, Jawa Barat menambahkan, suhu dan tingkat kelembapan mesin penetas harus diperhatikan. Idealnya, suhu mesin penetas 39 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 60-70 derajat celsius. “Jika terlalu kering, maka telurnya akan rusak,” kata Jaja.
Sama seperti proses pengeraman telur oleh indukan, penetasan melalui mesin juga dilakukan selama 21 hari. Setiap sepekan sekali, telur yang sudah menetas langsung dipindahkan ke mesin. Tujuannya untuk merangsang indukan lebih aktif bertelur.
Baca juga:
Tips Menghindari Penyakit
Jaja menambahkan, agar terhindar penyakit, kandang ayam harus selalu dijaga kebersihannya. Kandang jangan dibiarkan becek dari air. Hal ini bisa menimbulkan banyaknya kotoran yang menempel pada bulu ayam.
Selain itu, ayam kapas harus diberi asupan pakan yang bergizi dan bernutrisi lengkap. Pakan diberikan dua kali sehari pada pagi dan siang hari. Untuk pengganti vitamin, ayam kapas bisa diberikan sayuran yang diris halus dan dicampur dengan pakan. Selain sayur, nasi sisa bisa dikonsumsi ayam kapas.
Jaja bilang, biaya perawatan ayam kapas tak terlalu besar. Untuk pakan, biasanya Jaja mengeluarkan biaya Rp 70.000 untuk membeli pakan 10 kilogram per pekan. Biaya rutin lainnya adalah keperluan vaksinasi dua bulan sekali sebesar Rp 20.000.
Bagaimana? Tertarikkah untuk usaha budidaya ayam kapas yang cantik juga serba unik ini. Jika tertarik kamu bisa memulai dengan memelihara sepasang dulu sebagai hiasan rumah, kalau di rasa cocok selanjutnya kamu tingkatkan lagi jumlahnya. Sekian belajar hari ini, semoga memberi manfaat. Salam sukses pembudidaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar